Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Modul 3.2.a.9 Koneksi Antar Materi – Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

Oleh : Tanson Hasudungan Sijabat      Secara umum, ekosistem adalah suatu hubungan timbal balik yang saling berinteraksi antara mahluk hidup dan lingkungannya. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua faktor yang terdapat di dalam suatu ekosistem yaitu faktor biotik dan faktor abiotik. Faktor biotik meliputi segala mahluk hidup yang berada di dalam ekosistem tersebut baik secara individu, populasi maupun komunitas. Sedangkan faktor abiotik meliputi segala sesuatu yang bukan merupakan mahluk hidup yang terdapat di dalam ekosistem tersebut.      Sekolah sebagai suatu ekosistem adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup) yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya. Faktor-faktor biotik

MODUL 3.1.a.8. KONEKSI ANTAR MATERI "PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN"

Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambi l ?       Pandangan Ki Hajar Dewantara terhadap filosofi Pratap Triloka tersebut memiliki pengaruh terhadap bagaimana seharusnya pengambilan sebuah keputusan yang tepat sebagai seorang pemimpin pembelajaran.  Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan haruslah memerdekakan kehidupan manusia. Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara menempatkan kemerdekaan sebagai syarat dan juga tujuan membentuk kepribadian dan kemerdekaan batin peserta didik .        Pratap Triloka adalah konsep pendidikan Indonesia yang lahir dari pemikiran Ki Hajar Dewantara. Pratap Triloka memiliki 3 unsur penting, yaitu (1) Ing Ngarso Sung Tulodho (di depan memberi teladan), (2) Ing Madyo Mangun Karso (di tengah membangun semangat, niat dan kemauan), (3) Tut Wuri Handayani (di belakang memberikan dorongan).       Menurut pemikiran Ki Haja